top of page
  • SEAMS

Pelatihan Signifikansi Diselenggarakan untuk Museum Yogyakarta

Sebagai bagian dari Proyek AIM, pelatihan online tentang pendekatan Metode Signifikansi diadakan dari tanggal 25-26 September 2021. Pelatihan ini melibatkan dua puluh empat (24) orang dari lima belas (15) museum di seluruh wilayah Yogyakarta.


Dr Steven Cooke, Associate Professor of Cultural Heritage and Museum Studies, Deakin University, dan Andrew Henderson, SEAMS, mempresentasikan materi pelatihan. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia mendukung persiapan dan pelaksanaan acara tersebut.


Topik pelatihan kali ini mencakup pendekatan baru terhadap museologi, termasuk dekolonisasi dan transnasionalisme, serta tinjauan tentang pendekatan signifikansi dengan studi kasus dari Indonesia dan Australia. Pelatihan ini juga memasukkan komponen kerja kelompok di mana peserta menerapkan metode signifikansi secara langsung pada enam (enam) benda koleksi masing-masing dari Museum Benteng Vredeburg dan Museum Dr Yap. Yang menarik dan sedikit berbeda dari biasanya adalah, objek-objek yang digunakan dalam pelatihan kali ini banyak berhubungan dengan revolusi dan perjuangan kemerdekaan Bangsa Indonesia sehingga eksplorasi tema dan konteks atas objek dalam pelatihan ini berhubungan satu sama lain. Dalam kesempatan ini juga peserta belajar menerapkan metode signifikansi pada objek-objek yang merupakan satu set koleksi dan bukan objek tunggal.


Benda-benda tersebut antara lain:

  1. Koleksi benda-benda Palang Merah Indonesia yang berasal dari masa revolusi Indonesia (1947-1949).

  2. Koleksi benda-benda milik RM. Suryopranoto (1871-1959) seorang pendidik, praktisi budaya dan aktivis politik melawan kolonialisme.

  3. Kumpulan poster propaganda dari revolusi Indonesia (ca 1947).

  4. Kumpulan sketsa karya Henk Ngantung yang mendokumentasikan Perjanjian Linggarjati (1946).

  5. Lukisan Dr. Yap Hong Tjoen karya Henk Ngantung ca.1948.

  6. Buku yang dibuat untuk peringatan 25 tahun RS Dr Yap (1948), ditandatangani oleh Presiden Sukarno, Wakil Presiden Hatta, dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX.

AIM Project didanai oleh pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia dan pemerintah Australia melalui Australia-Indonesia Institute of the Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT). #aimproject#australia#indonesia#museumworkshops

bottom of page