
Tentang AIM Project

INOVASI
Mengembangkan pendekatan baru untuk interpretasi objek melalui pelatihan, diskusi, dan ko-kurasi dalam sebuah pameran

KOLABORASI
Mendukung kemitraan jangka panjang antara profesional museum di Indonesia dan Australia dan antar institusi

KONEKSI
Menghasilkan cerita baru tentang hubungan antara orang dan tempat di Australia dan Indonesia
Secara konvensional, pameran dalam museum disusun untuk mendukung agenda atau kepentingan nasional. Namun baru-baru ini, muncul pendekatan museologi baru yang lebih membahas tentang dekolonisasi dan pendekatan yang menekankan hubungan dan mobilitas antar bangsa.
Melalui proses kurasi bersama antar para kurator, praktisi, dan akademisi, AIM Project mengembangkan pendekatan baru untuk memahami bagaimana sejarah, yang seringkali sulit, dikumpulkan, ditampilkan, dan akan menghasilkan prototipe untuk memahami signifikansi lintas budaya suatu objek dan bagaimana mereka ditafsirkan di museum-museum di Australia dan Indonesia.
AIM Project akan menghasilkan sebuah prototipe untuk memahami signifikansi lintas-budaya dari objek dan metode untuk penafsiran dan penyajian, termasuk dalam pameran digital online. Hasil ini dapat dicapai melalui pelatihan yang terfasilitasi dan pendampingan yang berkelanjutan, dan akan menghasilkan sebuah pameran dengan menyajikan objek-objek yang merupakan contoh praktek dari pelatihan dengan pendekatan kolaboratif ini.
Didanai oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) melalui Australia-Indonesia Institute (AII) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, AIM Project akan diselenggarakan oleh Deakin University's Cultural Heritage Asia-Pacific Group, berkolaborasi dengan Museum Nasional Indonesia, Western Australian Museum (WAM), dan Southeast Asia Museum Services (SEAMS)., dan museum-museum mitra di Indonesia.
Lembaga mitra
Jadwal kegiatan
Acara peluncuran secara daring akan mempertemukan seluruh pihak pendukung untuk membahas implementasi proyek dan tema untuk mengembangkan pameran yang dikuratori bersama.
19-20 Agustus 2021
Pelatihan Signifikansi
Museum Nasional, Jakarta
Dalam pelatihan ini, peserta akan dipandu untuk menggunakan Metode Signifikansi (Significance 2.0) dalam memahami proses penilaian arti penting koleksi, termasuk konteks ketika koleksi tersebut diperoleh, dikumpulkan, dan bagaimana koleksi tersebut ditampilkan.
Agustus-Desember 2021
Pelatihan Regional
Daring
Enam (6) pelatihan regional secara daring diadakan di museum-museum lokal di seluruh Indonesia (Jakarta, Yogyakarta, Surakarta, Bandung, Makassar, Aceh). Lokakarya ini akan fokus pada penerapan Metode Signifikansi untuk memahami dan mengkomunikasikan nilai-nilai objek museum.
25-26 Oktober 2021
Pelatihan Interpretasi
Museum Kota Makassar, Makassar
Pada pelatihan ini, peserta akan mengembangkan interpretasi awal untuk objek pilihan mereka berdasarkan hasil penilaian signifikansi. Pelatihan ini akan mencakup pelatihan tentang pengembangan teks tematik dan label yang menarik untuk objek museum.
Juli 2021 - April 2022
Pengembangan Konten Pameran
Daring
Pendampingan dan diskusi akan berlangsung melalui situs pembelajaran daring yang dikembangkan secara khusus. Tim AIM Project akan memilih objek yang telah menunjukkan potensi untuk mengartikulasikan hubungan antara Australia dan Indonesia untuk ditampilkan dalam pameran online.
Mei-Juni 2022
Pameran Online
Daring
Sepanjang bulan Mei - Juni 2022, Western Australian Museum, bekerja sama dengan Museum Nasional Indonesia, akan memimpin pengembangan pameran daring. Sebanyak 15 objek akan dipamerkan dalam pameran daring yang merepresentasikan pendekatan ko-kuratorial.