top of page
  • SEAMS

Pelatihan Penilaian Objek Museum Menggunakan Metodologi Signifikansi, 19-20 Agustus

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Australia-Indonesia Museums (AIM) Project, pelatihan penilaian objek museum dengan menggunakan Metode Signifikansi telah diselenggarakan pada tanggal 19-20 Agustus 2021. Pelatihan yang diadakan secara online ini mempertemukan dua puluh delapan (28) peserta AIM yang mewakili lima belas (15) museum dari seluruh Indonesia, dan enam (6) dari Western Australian Museum, beserta fasilitator dari Deakin University, SEAMS, Museum Nasional Indonesia, dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Indonesia.


Tujuan dari lokakarya ini adalah untuk memberikan pelatihan tentang ‘Significance 2.0: a guide to assessing the significance of collections’ ('Significance 2.0: panduan untuk menilai pentingnya koleksi'), yang pertama kali diterbitkan di Australia pada tahun 2001 dan diperbarui pada tahun 2009. Pendekatan ini telah banyak digunakan di seluruh sektor museum Australia dan menyediakan kerangka kerja umum atau menjadi 'bahasa' untuk menganalisis semua jenis objek dan koleksi. Sebagai bagian dari AIM Project, para peserta akan mengkaji secara kritis pendekatan ini dan menyesuaikannya dengan konteks Indonesia.


Sebagai bagian dari pelatihan ini, para peserta melakukan kajian signifikansi terhadap lima (5) objek; Empat (4) objek koleksi Museum Nasional Indonesia, sedangkan satu (1) objek koleksi Museum Australia Barat. Objek-bjek yang dikaji antara lain: (i) model perahu perahu dari Sulawesi yang baru saja direpatriasi ke Indonesia dari Belanda; (ii) gelang perak yang diambil selama ekspedisi militer Hindia Belanda ke Aceh (ca. 1903); (iii) patung gajah yang diberikan kepada Kota Batavia (Jakarta) pada tahun 1872 oleh Raja Siam Raja Chulalongkorn; (iv) tombak Pangeran Diponegoro; dan (v) gerbang batu benteng Batavia yang ditemukan di bangkai kapal Batavia di perairan Australia Barat.





Setiap kelompok menyelesaikan analisis rinci objek dan mempresentasikan pengkajian mereka pada hari kedua pelatihan. Hasil pengkajian tersebut akan digunakan untuk mengembangkan pameran online yang akan diluncurkan pada bulan Juni 2022.


AIM Project terselenggara melalui dana hibah dari Pemerintah Australia melalui Australia-Indonesia Institute of the Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) dan Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia. #aimproject#australia#indonesia#museumworkshops


bottom of page